Istimta' jin nasab
Fitrahnya, manusia itu secara keadaan jiwanya sesuai dg Islam.
Bila melakukan penyimpangan hidup dengan melakukan perjanjian dg syaitan jin (istimta') maka unsur2 syaitan jin akan merasukinya sbg "pemenuhan janjinya" mewujudkan angan2 sesatnya dan memberikan kenyamanan dunia yg menjadi ambisinya.
Jika ini terjadi, maka manusia itu akan rusak nilai fitrahnya secara syar'i. Bisa menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi ....dst. Dan secara kauniy penciptaan juga kotor/rusak, kemasukan unsur makhluk lain yang tdk sesuai dg fitrahnya. Sudah kemasukan polutan yg mencemari fitrahnya itu. Levelnya kotor/rusaknya beragam tergantung kadar polutannya.
Secara nasab (keturunan) rusaknya fitrah ini bisa terjadi, mencemari fitrah sang anak, cucunya dst. Bukan secara nilai syar'i-nya tetapi secara kauniy penciptaannya. Ada bagian unsur di dlm dirinya yg tdk sesuai dg fitrah penciptaannya. Ada jin yang ada ada di dalam dirinya karena ditugaskan sebagaimana perjanjian yang pernah terjadi pada masa leluhurnya.
Kedua orang tuanya dari kedua org tuanya lagi, dan kakek neneknya dari kedua org tuanya lagi...dst.
حَدَّثَنَا أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ أَحَادِيثَ مِنْهَا
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُولَدُ يُولَدُ عَلَى هَذِهِ الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ كَمَا تَنْتِجُونَ الْإِبِلَ فَهَلْ تَجِدُونَ فِيهَا جَدْعَاءَ حَتَّى تَكُونُوا أَنْتُمْ تَجْدَعُونَهَا.
(رواه مسلم رقم ٤٨٠٦)
_Telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; - RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah ini, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani. Sebagaimana mereka mendapatkan unta yang lahir, akankah mereka mendapatkan padanya cacat, sehingga kalianlah yang membuatnya cacat?"_
(HR. Imam Muslim, no. 4806)
Jadi, keberadaan jin nasab itu krn ikatan perjanjian orang-orang tuanya terdahulu dg syaitan jin. Ketika perjanjian itu belum dibatalkan di masanya maka terus akan berjalan perjanjian itu dilanjutkan oleh para jin itu kepada anak keturunannya.
Jika manusia menikmati keberadaan jin nasab itu, berarti dia ikut ber-istimta'.
Mengapa jin nasab perlu dilepas/dibersihkan? Dalam tinjauan ini karena mrk adalah unsur yg tdk sesuai dg fitrah manusia. Jika mrk membantu maka itu atas dasar yg bukan 'alal birri wat taqwa kebajikan dan ketaqwaan) tetapi karena ada perjanjian atas dasar itsmi wal 'udwaan (dosa dan permusuhan).
Maka, apapun motifnya jin nasab itu (melindungi, membantu, membela) itu berawal dari perjanjian yg mengandung dosa sehingga perlu dibersihkan dari diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar